Duh......belum bisa kunikmati ketenangan, muncul lagi "drama" baru di Mawar 171.
Biasalah, Bapak dengar gosip-gosip, disangkanya kita lagi yang jadi sumber (Nov 16). Ih....ngapain juga ngurusin yang begitu. Terpaksa aku yang cek n ricek, investigasi utk membersihkan nama baik. Lah, Bapak yang harusnya di tempat netral malas untuk cek. Sebel!
Kalau diurut kejadiannya, kaya'nya gak mungkin banget, karena kita tdk ada waktu luang utk berbincang dgn Ibu S.
Jadi catatan: a) Jaga mulut di depan orang! Mau dia keluarga atau bukan, semua perkataan bisa diputarbalikkan untuk memojokkan kita.
b) Trust no one! Intinya, ya sama dengan yang di atas.
Dan pihak yang digosipkan (Ibu TT) juga rese', gede ambek, manja. Mungkin aku bisa mengatur perilaku dan perkataan di depan pihak itu, walaupun kurang suka. Tapi Sofi terlalu cuek. Dan Ibu TT menganggap Sofi belum bisa menerimanya dengan baik. Lho......Namanya juga orang, sifat kita beda-beda, pendekatan yang dipakai juga beda dong. Well, what do you expect from the person who has such background.
Ah....dari awal juga mereka tak cocok. Jadi, ya tak bisa dipaksakan. Asal ada usaha dan komunikasi dari kedua belah pihak, seharusnya sih bisa berjalan baik ya?
Sialnya, di malam terakhir Bu TT akan pergi ke Mdn, aku melakukan kesalahan: menegurnya karena selesai masak di rumahku, dapurku tdk dibersihkan (menurut Ibu S). Alhasil, lantainya berminyak, dari dapur sampai pintu depan. Aku bingung, kata Bapak aku salah, karena yang bikin kotor lantai itu Bapak, karena menyeret selang dari gudang ke depan.
Mmmm, jelas jelas, lantainya kotor karena minyak, bukan air atau pasir. Siapa yang bener nihhhhhhh!!!!!
Gak enak juga sih, kita gak say goodbye sama mereka, abis tidurnya bablas! Mereka berangkat jam 5 pagi.
Males deh, pake drama drama beginian!